×Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Chimpanzee Bananini, Brain Rot Asli Italia

Chimpanzee Bananini merupakan karakter gabungan dari hewan simpanse dan buah pisang ('Bananini' plesetan 'Banana').
Chimpanzee Bananini: Brain Rot Asli Italia
Chimpanzee Bananini. Sumber: VCGamers
Ringkasan
  • Chimpanzee Bananini adalah karakter brain rot hybrid antara simpanse dan pisang, ikonik di kalangan Gen Z dan Alpha.
  • Brain rot adalah tren animasi AI yang mengutamakan visual unik dan absurd tanpa lore atau animasi kompleks.
  • Chimpanzee Bananini termasuk dalam Italian Brain Rot, diciptakan oleh TikTok ID @alexey_pigeon dengan 6 varian.
  • Video viralnya meraih lebih dari 56 juta tayangan, menampilkan karakter dengan audio lafal nonsensical.
Penafian: Ringkasan ini dibuat menggunakan Kecerdasan Buatan (AI)

Chimpanzee Bananini: Brainrot Asli Italia

Para gen alpha penikmat karya animasi buatan AI (lebih terkenal dengan istilah ‘brain rot‘ atau ‘pembusukan otak’), pastinya ingin familiar dengan Chimpanzee Bananini.

Dia adalah makhluk hibrida antara hewan dan buah ini memang ikonik banget sampai sosoknya tersebar di mana-mana. Nah jika kamu penasaran mengenai seluk beluknya, yuk cekidot!

Tidak ada data produk yang ditemukan.

Baca juga:

Fenomena Brain Rot

Chimpanzee Bananini
Chimpanzee Bananini Tampilan 3D. Sumber: VCGamers

Mungkin masih banyak di sini yang belum terlalu paham apa itu brain rot – khususnya bagi para generasi yang lebih senior. Gampangnya sih, ini konsumsi digital anak jaman sekarang.

Kalau angkatan Millennial 90-an identik dengan masa kecil yang diisi dengan kartun hari Minggu pagi, maka untuk Generasi (Gen) Z dan Alpha ada yang namanya brain rot.

Berbeda dengan zaman dahulu, ketika kartun merupakan industri hiburan dengan standar yang tinggi dan seleksi ketat studio animasi, di era sekarang itu semua tak relevan lagi.

Tanpa perlu ada tim dan alat canggih, saat ini siapapun bisa memproduksi animasi secara mandiri. Standar ‘layak konsumsi’ hanya sebatas terlihat unik dan cringe di mata netizen.

So, asal algoritma senang, konten pun bisa tayang di for-your-page (FYP) banyak orang. Lantas dengan perkembangan teknologi yang pesat, bukannya ini malah sebuah downgrade?

Apa itu Brain Rot?

Chimpanzee Bananini
Chimpanzee Bananini dalam Bentuk Mainan. Sumber: Instagram (@inovasi.3dprinterlab)

Jika kartun jaman 90-an punya jalan cerita atau serialisasi waralaba yang kompleks (sering kali berlangsung bahkan sampai puluhan tahun), maka brain rot adalah ‘anti-thesis’-nya.

Brain rot tidak perlu lore yang dalam, perkembangan karakter yang rumit, ataupun plot yang terhindar dari banyak lubang (hole). Mereka cukup hadir dengan visual yang unik.

Karakternya pun sering kali mengusung genre surrealist nan absurd – menggabungkan konsep organik dan anorganik atau bahkan mempersonifikasikan benda-benda mati.

Jangankan mengharapkan adegan pertempuran yang epik ataupun gaya animasi estetik, gambarannya saja malah terlihat seperti belum rampung – tipikal buatan AI.

Kalaupun sampai dianimasikan, sequence dan movement-nya kacau. Penuturan lore-nya (jika ada) juga sangat simpel: dinarasikan dengan audio buatan AI ataupun aplikasi translator.

Namun setidaknya ada satu karakteristik kontras yang ‘brain rot’ ambil dari kartun: karakter yang beragam. Dan tentu saja salah satu yang terkenal adalah Chimpanzee Bananini.

Brain Rot Chimpanzee Bananini

Chimpanzee Bananini
Chimpanzee Bananini Chibi. Sumber: VCGamers

Sama seperti bentuk medianya yang minim kreativitas, penamaan karakter pun ‘sesuka hati’ saja. Dan dengan sekadar melihat nama, kamu juga bisa langsung tahu rupanya.

Chimpanzee Bananini misalnya, merupakan karakter gabungan dari hewan simpanse (yang dalam Bahasa Inggris ‘Chimpanzee’), dan buah pisang (‘Bananini’ plesetan ‘Banana’).

Walhasil, jadilah sebuah mahluk “jejadian” hasil peranakan hibrida: setengah tubuh bagian bawahnya terbuat dari pisang, sedangkan setengahnya lagi berbentuk primata.

Jika ingin diklasifikasikan lebih jauh, Chimpanzee Bananini ini tergolong ke dalam brain rot yang sarat akan unsur Italia (juga terkenal dengan istilah ‘Italian Brain Rot’).

Dengan “nama asli” Shimpanzini Bananini, karakter ini merupakan karya kreator TikTok dengan ID @alexey_pigeon. Rilis 13 Maret lalu, konten ini mengandung 6 set karakter.

Semuanya mengusung konsep serupa, hanya buahnya berbeda. Namun yang paling ikonik (karena terkesan ironis) dan menjadi viral hanyalah Chimpanzee Bananini saja.

Selaiknya Italian brain rot pada umumnya, konten videonya hanya memperlihatkan berbagai karakter tersebut yang diiringi dengan audio berisi lafal balelol (sukar dimengerti).

Eits, jangan salah, hingga sekarang total views dari video tersebut sudah menyentuh >56 juta kali tayangan! Hmm, apakah ada Vicigers di sini yang juga menyumbang perolehan itu?

Baca juga:

Itulah tadi pembahasan mengenai Italian brain rot Chimpanzee Bananini. Jika kamu merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa share juga ke sosial mediamu dan teman lainnya ya!


Mau Dapat Informasi Terbaru di Dunia Web-3, Game, dan Teknologi Metaverse?

Yuk isi email kamu di bawah!

[wpforms id="61130"]

Artaz Gang

Artaz Gang (nama pena) adalah seorang penulis niche gaming, animanga, dan pop culture digital lainnya. Game kesukaannya seperti MLBB, waralaba Diablo, dan Minecraft.