- ONIC keluar jadi juara MPL ID S16, meraih gelar MPL kedelapan dan mempertahankan dominasi selama 2 season terakhir.
- Final berakhir 4-1 atas AE, dengan Kairi sebagai MVP Final dan kontribusi kunci dari Kiboy.
Hasil Grand Final MPL ID S16, ONIC Keluar jadi Juara
Setelah berlangsung selama kurang lebih 3 bulan lamanya, akhirnya perhelatan musiman MLBB tanah air sudah berakhir dengan sebuah hasil resmi yang jadi juara MPL ID S16 adalah ONIC!
Ini menjadi piala MPL kedelapan bagi sang tim raja langit! Nah buat yang kemarin enggak sempat nonton pertandingannya, yuk simak highlight detailnya dari VCGamers berikut ini!
Diamonds MLBB Termurah!
12 (11+1 Bonus)Mobile LegendsBANGJEFF
Rp 8.00056%Rp 3.50012 DiamondsMobile LegendsRudyStorez
Rp 8.00055%Rp 3.600568 DiamondsMobile LegendsBV2SHOP
Rp 170.00015%Rp 143.000110 DiamondsMobile LegendsBV2SHOP
Rp 32.00010%Rp 28.600110 DiamondsMobile LegendsTopMur
Rp 32.00010%Rp 28.800408 DiamondsMobile LegendsBV2SHOP
Rp 110.0005%Rp 104.400296 DiamondsMobile LegendsBV2SHOP
Rp 105.00027%Rp 76.200110 DiamondsMobile LegendsRudyStorez
Rp 32.0006%Rp 29.800170 DiamondsMobile LegendsBV2SHOP
Rp 57.70024%Rp 43.70059 DiamondsMobile LegendsRudyStorez
Rp 19.00016%Rp 15.800Baca juga:
Grand Final MPL ID S16

Setelah berhasil mengalahkan EVOS di babak Final Lower Bracket, AE-pun berhasil mendapat tiket ke M7. Namun perjalanan mereka belum selesai: laga Grand Final vs. ONIC.
Jika berhasil menang, ini kali pertama dalam sejarah panjang AE bisa menggendong piala MPL. Namun ketika mereka kalah, dominasi ONIC masih bertahan untuk 2 season terakhir.
Tentu “odds”-nya pun menjadi teramat kecil bagi AE untuk menang di partai kali ini – melihat kekalahan mereka atas ONIC di Final Upper Bracket. Berikut rangkuman detailnya:
Match 1 (ONIC 0 – 1 AE)
Di match pertama, AE tampak ingin hadir dengan lebih agresif. Yu Zhong dari Nino amat mencari panggung: memberikan kontribusi yang paling berpengaruh pada game ini.
Targetnya satu, yakni menahan pergerakan SANZ sang midlaner ONIC yang memang kita tahu bisa sangat meresahkan. Strategi ini pun ternyata berhasil membawa kemenangan.
Tak heran ketika pertandingan berakhir official-pun lantas memberikan gelar MVP kepada Nino selaku pemain yang “tergacor” – membawakan kemenangan pembuka bagi timnya.
Match 2 (ONIC 1 – 1 AE)
Di match selanjutnya cara yang sama ternyata tidak terlihat berhasil. Faktanya, nyawa ONIC memang tidak hanya terbatas pada keberhasilan pergerakan SANZ sang midlaner semata.
Meski Kimmy-nya terus-terusan mendapat tekanan dari Yu Zhong-nya Nino, namun anggota tim yang lain masih tetap bisa melakukan inisiasi yang apik dan meraih banyak objektif.
Kali ini, permainan dari Kairi dan Hayabusa “Kakashi”-nya benar-benar tampak seperti seorang Jonin kelas S: mem-pick-off para damager AE dengan on-point. Wajar deh jadi MVP!
Match 3 (ONIC 2 – 1 AE)
Kali ini kedua tim memilih meta no marksman. Khusus untuk ONIC sendiri, mereka ingin bermain cepat – dengan Kiboy mengambil Hilda untuk menempel Lancelot-nya Yazukee.
Strategi ini cukup surplus, melihat di menit ke-4 saja Yazukee sudah langsung tertinggal level dari Hayabusa-nya Kairi. Walhasil, ia sibuk farming – membiarkan timnya war tanpa core.
Namun posisi MVP ternyata malah diambil oleh SANZ dan Yve-nya yang mulai “bersinar” sejak menit pertama: menjaga highground ONIC agar selalu unggul dalam teamfight.
Match 4 (ONIC 3 – 1 AE)
Di sini ONIC berhasil masuk matchpoint setelah berhasil menekan AE untuk mencetak skor. Setelah kalah 2-1, mentalitas AE seperti luntur – membuat ONIC bisa tampil agresif dari awal.
Strateginya 1-3-1: trio mid Kalea-Kimmy-Lancelot terus-terusan farming ke jungle musuh. Tak hanya creep, ketika ada player AE yang terlihat sendirian-pun tanpa ragu mereka punish.
Dan di match ini MVP-nya adalah Lutpiii dengan Alice-nya. Rotasinya di menit ke-4 mampu membuat outer turret mid AE jebol – memperluas pergerakkan farming trio mid ONIC.
Match 5 (ONIC 4 – 1 AE)
Meski pada akhirnya ONIC memulangkan AE dengan sangat cepat (hanya memberikan satu point kemenangan), namun di match kali ini saling balas “pukul” dan objektif pun terjadi.
Memang, MVP Final di MPL ID S16 ini jatuh pada Kairi dengan permainannya yang tanpa celah. Namun itu semua tidak akan tercapai jika ia tak “disuapi” oleh Kiboy sang roamer.
Bermodalkan Guinevere, berbagai momentum berhasil ia ciptakan. Sayang, untuk itu ia harus menumbalkan KDA – membuat “sistem” tak mengakui upayanya. Good game Kiboy!
Baca juga:
Nah itulah tadi pembahasan lengkap juara MPL ID S16 ONIC. Jika kamu merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa share juga artikel ini ke sosial mediamu dan teman lainnya ya!





