Yotteno: Urban Legend Digital di Platform Messenger
Perkembangan teknologi telah terbukti dapat mempengaruhi berbagai lini, dan ini tidak terkecuali dalam aspek mistik dan cerita rakyat. Yap, salah satunya adalah Yotteno.
Meski namanya belum “segaung” Slender Man ataupun Jeff The Killer, namun belakangan Yotteno juga mulai terkenal. Nah buat yang penasaran seperti apa detailnya, cekidot deh!
Diamonds MLBB Termurah!
12 (11+1 Bonus)Mobile LegendsRudyStorez
Rp 8.00056%Rp 3.500100 Diamonds +10 BonusMobile LegendsTopMur
Rp 32.0005%Rp 30.200110 (100+10 Bonus)Mobile LegendsRudyStorez
Rp 32.0006%Rp 29.800110 (100+10 Bonus)Mobile LegendsRADJA DIAMOND
Rp 32.00011%Rp 28.20059 (53+6 Bonus)Mobile LegendsRADJA DIAMOND
Rp 19.00017%Rp 15.60059 (53+6 Bonus)Mobile LegendsRudyStorez
Rp 19.00016%Rp 15.900277 (250+27 Bonus)Mobile LegendsRudyStorez
Rp 100.00025%Rp 74.90044 (40+4 Bonus)Mobile LegendsRudyStorez
Rp 14.70019%Rp 11.900503 Diamonds + 65 BonusMobile LegendsBV2SHOP
Rp 170.00018%Rp 138.200250 Diamonds +27 BonusMobile LegendsTopMur
Rp 100.00023%Rp 76.500Baca juga:
Apa sih itu Yotteno?

Selaiknya berbagai urban legend yang beredar via internet, tak banyak yang tahu muasal dari Yotteno. Namun dapat dipastikan bahwa yang ini sarat akan “kearifan lokal”!
Yotteno bukan berasal dari Bahasa Jepang, Korea, Mandarin, Inggris atau bahasa populer lainnya. Bahkan banyak yang bilang nama ini muncul begitu aja, tanpa konteks yang jelas.
Faktanya, Yotteno sendiri seringnya muncul pada forum-forum creepypasta berbahasa tanah air. Dan jika melihat komunitas cakupan global, urban legend ini seakan “kurang laku”.
Tentu ini tak terlepas dari “lore”-nya yang hanya “menjangkiti” pengguna WhatsApp (W.A). Diceritaken bahwa Yotteno umumnya tampil dalam wujud sebuah akun W.A misterius.
Ia bisa dicirikan dengan tampilan profil menggunakan gambar “kartun” sesosok wanita berkulit pucat dan rambut merah. Akun ini kerap mengganggu di waktu malam/pagi hari.
Umumnya, ia hanya akan mengirimkan pesan-pesan yang bernada mistis saja. Namun ada juga “korbannya” yang mengaku pernah mendapatkan kiriman link website misterius!
Dan mereka yang enggan/menolak membuka link tersebut lantas akan diteror. Caranya-pun bermacam-macam, dari mendapat spam telpon, hingga bahkan panggilan video!
Melihat dari Sudut Pandang Skeptis

Dari deskripsi di atas, sebenarnya urban legend yang satu ini akan terlihat cukup jenaka, khususnya jika kita melihatnya dari sudut pandang skeptis (orang yang enggak percaya).
Selain terkesan kurang eksklusif, sepertinya Yotteno ini juga benar-benar “memaknai” arti dari kata “urban”. Bayangkan, sebagai entitas mistis ia hanya menggentayangi satu platform.
Belum lagi platform itu adalah W.A yang sering kali diidentikkan dengan Android – selaku merk dagang perangkat mobile dan smartphone yang tak “se-premium” line-up produk Apple.
W.A sendiri umumnya memiliki popularitas yang tinggi di ekosistem digital dari negara-negara berkembang, di mana kepemilikan Android masih menjadi mayoritas dari masyarakatnya.
Lantas mengapa Yotteno memilih W.A yang “merakyat”, alih-alih muncul di platform “elite” seperti iMessage? Lalu apakah ia enggan multiplatform dan muncul di Telegram juga?
Maka bukannya menyeramkan, sebenarnya konsep dari urban legend ini malah terkesan lucu dan teramat prematur jika dipikir-pikir lebih seksama lagi – cocok menjadi produk lokal.
Mengambil Hikmah dari Yotteno

Selain melihat dari sudut pandang skeptis, akan lebih baik lagi jika kita melihat urban legend ini dari sudut pandang positivis. Dengan begitu, ada hikmah yang bisa kita ambil bersama.
Dari deskripsi fenomena urban legend ini sendiri, jika kita telaah baik-baik, ini tampak lebih mirip seperti perilaku iseng kekinian atau yang lebih terkenal dengan istilah “prank“.
Dengan simplisitas teknologi, siapapun bisa “menjelma” jadi sosok Yotteno. Atau malah lebih parahnya lagi, dengan skema mengirim link seperti di atas, ini bisa jadi modus penipuan!
Karena ketakutan dengan sosok mistis, para target terpaksa membuka link – yang bisa jadi merupakan phissing, scam, malware, dll. Tentu ini bisa tergolong sebagi tindak kriminal.
Dari urban legend ini, kita bisa belajar dan lebih bijak lagi dalam beraktivitas di ranah siber. Jangan sampai karena alasan apapun kita memberi kesempatan pada akun anonim.
Apalagi jika sampai mendapatkan link dan dengan polosnya langsung sembarang membuka. Dengan begitu, kita bisa terhindar dari aksi penipuan dan hal-hal yang tak diinginkan.
Dan lagi, karena Yotteno memilih “bergentayangan” lewat jalur platform digital alih-alih ke depan pintu rumah, cara menangkalnya jadi lebih mudah: blokir saja nomornya! Simple kan?
Baca juga:
Nah itulah tadi pembahasan mengenai urban legend Yotteno. Jika kamu merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa share ke sosial mediamu dan teman-teman yang lainnya ya!