×Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Matchmaking ML: Cara Kerja, Masalah, dan Tips Biar Gak Bikin Emosi

Matchmaking ML adalah sistem yang menentukan siapa teman satu tim dan lawan kamu di Mobile Legends. Kamu harus tahu caranya.
matchmaking ml
Matchmaking ML. Sumber: YouTube/Panda.m4

Matchmaking ML: Cara Kerja, Masalah, dan Tips Biar Gak Bikin Emosi

Kalau kamu sering main Mobile Legends (ML), pasti udah gak asing sama istilah matchmaking. Sistem ini yang nentuin kamu bakal satu tim sama siapa dan lawan siapa di setiap pertandingan. Tapi kadang, matchmaking ML sering bikin pemain emosi karena terasa gak adil.

Nah, biar lebih paham, yuk kita bahas gimana cara kerja matchmaking ML, kenapa sering bikin masalah, dan apa yang bisa kamu lakuin biar pengalaman main lebih enak.

Diamonds MLBB Termurah!

Baca juga:

Cara Kerja Matchmaking ML

Matchmaking ML bekerja dengan tujuan bikin pertandingan seimbang. Moonton, selaku pengembang MLBB, menggunakan beberapa faktor dalam menentukannya, seperti:

  • Rank pemain – Sistem bakal nyocokin kamu dengan pemain lain yang punya tier atau rank mirip. Jadi kalau kamu di Epic, biasanya lawannya juga sekitar Epic atau Legend rendah.
  • Win rate – Pemain dengan win rate tinggi kadang disandingkan dengan tim yang lebih sulit biar pertandingan tetap menantang.
  • KDA & performa hero – Gak cuma menang atau kalah, performa kamu di dalam game juga jadi pertimbangan. Kalau sering MVP, bisa aja kamu ketemu lawan yang lebih berat.
  • Antrian mode – Matchmaking juga menyesuaikan apakah kamu main solo, duo, atau full squad. Main solo biasanya lebih rawan ketemu tim random yang kadang gak kompak.

Secara teori, sistem ini dibuat biar adil. Tapi kenyataannya, banyak pemain yang merasa sebaliknya.

Masalah yang Sering Terjadi di Matchmaking ML

MLBB Season 37
Sistem Lane Matchmaking. Sumber: VCGamers Gameplay

Walaupun sistem matchmaking ML udah dirancang rapi, tetap ada masalah yang bikin pemain gregetan. Beberapa di antaranya:

  • Tim gak seimbang
    Pernah gak kamu main di rank Epic, tapi ketemu lawan yang isinya full Mythic? Rasanya gak adil banget, kan? Ini salah satu keluhan paling sering.
  • Pemain AFK atau toxic
    Matchmaking gak bisa mendeteksi perilaku pemain. Akibatnya, kamu bisa aja dapet teman satu tim yang AFK atau malah sibuk nyalahin orang lain.
  • Solo queue berat banget
    Buat kamu yang suka main solo, matchmaking sering bikin lawan yang lebih solid karena mereka main bareng tim. Akhirnya, perjuangan push rank jadi terasa berat.
  • Hero pool terbatas
    Kadang kamu ketemu lawan yang punya hero pool luas, sedangkan di tim kamu ada pemain yang cuma bisa satu atau dua hero. Hasilnya, pertandingan jadi gak seimbang.

Tips Biar Gak Kesal dengan Matchmaking ML

Memilih Role di Awal Sebelum Start
Memilih Role di Awal Sebelum Start. Sumber: VCGamers Gameplay

Walaupun matchmaking ML sering bikin frustasi, ada beberapa cara biar pengalaman main jadi lebih menyenangkan.

  • Main bareng teman
    Daripada solo queue, coba ajak minimal 2-3 teman. Dengan begitu, komunikasi lebih lancar dan peluang menang juga lebih tinggi.
  • Pilih jam main yang tepat
    Percaya atau gak, jam main juga pengaruh. Malam hari atau saat prime time biasanya matchmaking lebih susah karena banyak pemain tryhard. Kalau mau santai, mainlah di jam sepi.
  • Perbanyak hero pool
    Jangan cuma andalkan 1-2 hero. Dengan kuasai banyak role, kamu bisa lebih fleksibel sesuai kebutuhan tim. Matchmaking juga bakal lebih adil kalau semua pemain bisa berkontribusi.
  • Jangan fokus ke win rate doang
    Kadang pemain terlalu mikirin angka win rate. Padahal, yang penting itu konsistensi dan komunikasi. Kalau lagi kalah berturut-turut, mending istirahat dulu.
  • Gunakan fitur report dengan bijak
    Kalau ada teman AFK atau toxic, manfaatkan fitur report. Mungkin gak langsung kelihatan efeknya, tapi perlahan sistem bakal mengurangi pemain bermasalah.

Apakah Matchmaking ML Benar-benar Adil?

Sebenarnya sistem ini udah dirancang dengan sistem yang cukup kompleks. Tapi karena jumlah pemainnya sangat banyak, wajar kalau hasilnya gak selalu ideal. Selama masih ada pemain toxic, AFK, atau yang hanya peduli statistik, pengalaman main bisa jadi bikin stres.

Namun, jangan lupa, ML pada dasarnya adalah game kompetitif yang penuh tantangan. Jadi selain nyalahin sistem ini, coba juga evaluasi cara main kamu. Dengan begitu, kamu bisa lebih berkembang sekaligus menikmati permainan.

Matchmaking ML memang jadi topik yang sering bikin perdebatan. Ada yang bilang adil, ada juga yang merasa sistemnya bikin frustasi. Faktanya, sistem ini gak bisa 100% sempurna karena dipengaruhi banyak faktor. Tapi kalau kamu bisa atur strategi main, pilih jam yang tepat, dan sering main bareng teman, pengalaman push rank bisa jadi lebih seru.

Baca juga:

Jadi, daripada terus emosi karena matchmaking ML, lebih baik nikmati prosesnya. Toh, setiap pertandingan adalah kesempatan buat belajar dan jadi lebih jago.


Mau Dapat Informasi Terbaru di Dunia Web-3, Game, dan Teknologi Metaverse?

Yuk isi email kamu di bawah!