5 Roster Dota 2 dengan Pembelian Terburuk di Tahun 2021

Roster Dota 2

Dota 2 adalah Game Moba yang sangat digemari oleh seluruh masyarakat di dunia. Pastinya kita terpukau oleh permainan yang dihadirkan oleh para roster dota 2. Player dota pastinya memiliki skill yang tinggi dengan jam terbang yang banyak mereka mainkan.

Namun, dengan banyaknya player yang saat ini bermain. Pastinya ada beberapa kesalahan ataupun kurang cocok dalam permainan tim. Sehingga performanya tidak maksimal dalam bermain. Berikut ini adalah roster dota 2 yang bermain kurang baik di tahun 2021.

JACKY “ETERNALENVY” MAO

Roster Dota 2 ETERNALENVY

Roster dota 2 pertama ada EternaLEnVy (EE) adalah Pro Player Dota 2 dengan karir yang sangat memukau secara profesional selama hampir satu dekade. Namun, setiap EternaLEnVy bergabung dengan tim yang ada di Amerika Utara, Performa dari team dan EE sendiri sangat buruk, Padahal EE juga salah satu player Dota 2 yang sangat disegani.

Sekarang, EternaLEnVy sudah beradaptasi dan mencapai tingkat performanya, mengingat EE pernah mencapai 10.000 MMR pada Maret 2021. Namun, pengalaman dan pengetahuannya sebagai Pro Player belum pernah membuahkan hasil padahal EE juga salah satu player dota 2 yang bisa dibilang player veteran. Pastinya dengan hal tersebut banyak meragukan EE sehingga menjadi salah satu pembelian player yang kurang memuaskan.

Tentu saja, para fans dari EE secara berlebihan karena sering berpindah team ke satu sama lain, yang tidak hanya memengaruhi kariernya tetapi juga menghancurkan penampilan tim.

Namun, Hal yang paling kita harus bisa pelari dari EE ini adalah tentang kegigihannya dan tidak pernah putus asa. Semoga dia menjadi roster dota 2 di tahun 2022 yang akan bersinar pada pergelaran TI (The International).

Baca Juga : Bitcoin Turun? Jangan Takut, Ini 5 Cara Untuk Menghadapinya!

DENDI AND B8

Roster Dota 2 DENDI AND B8

Danil “Dendi” Ishutin Menjadi salah satu roster dota 2 yang kurang signifikan performanya di tahun 2021. Dendi sendiri adalah salah satu player Dota 2 cukup populer selama beberapa tahun belakangan ini. Fans dari Dendi sendiri pun juga cukup banyak. Namun, Untuk tim yang dibesut oleh dirinya sendiri B8? Cukup Membuat hati dari fans dendi terluka.

B8 memasuki kancah Eropa Timur dengan harapan yang tinggi. Namun, Dengan masuknya Dendi B8 kurang baik dalam sisi gameplay tidak seperti pada debut mereka. Meski begitu, B8 masih bermain di DPC2021-22, Namun tetap performa tim ini masih buruk.

B8 telah mengalami pergantian roster dota 2 yang tak terhitung jumlahnya dan bahkan memegang rekor kekalahan beruntun paling banyak oleh sebuah tim dalam sejarah Dota 2, tepatnya ada 24 kekalahan.

Bahkan ketika B8 berada di Lower bracket Divisi Bawah DPC2021, dan akan diturunkan ke Open Qualification. Dendi masih bersikeras untuk menjaga tim impiannya tetap relevan dengan menandatangani tim XactJlepbI, meskipun dia tidak masuk dalam daftar aktif.

Kegagalan perfoma tim tidak pernah benar-benar terbayar, mengingat kepemilikan B8 milik Dendi juga dipertaruhkan. Karena B8 bahkan setelah perombakan besar-besaran, masih saja bermain buruk dan dalam perebutan tempat terakhir di DPC2021-22.

Baca Juga : 5 Lokasi Drop PUBG Terbaik Untuk Loot Dan Lebih Sedikit Pertarungan di Erangel

23SAVAGE AND VICI GAMING

Roster Dota 2 23SAVAGE AND VICI GAMING

Roster Dota 2 yang ketiga adalah 23 Savage sang superstar asal asia tenggara. Skill yang tinggi dengan permainan yang memukau membuat roster dota 2 yang satu ini bisa menajdi mimpi buruk bagi team lawan.

Banyak fans dari Asia Tenggara memuji Nuengnara “23savage” sebagai Mircale terbaik SEA pada tahun 2019. Pemain yang memulai dengan debut profesionalnya di Fnatic, selalu show off dengan keahliannya yang dimilikinya.

Pada akhir 2020, Vici Gaming seperti banyak pemain luar negeri terbaru dan tidak mengandalkan pemain lokal yang pastinya banyak tantangan tersendiri.Awal mulanya dimulai sebagai peluang yang menarik bagi 23savage akhirnya berubah menjadi buruk hanya dalam beberapa bulan.

23savage terbang ke China untuk bergabung dengan timnya tetapi kembali ke Asia Tenggara hanya tiga bulan setelahnya. Selama waktu itu, DPC2021 telah dimulai, membuat orang-orang menghujat 23 savage.

Sementara situasi mengerikan yang dialami 23savage, akhirnya membawanya bergabung dengan T1 dan menjadi unggulan teratas di TI10, 23savage mungkin tidak akan melupakan pengalamannya yang tak terlupakan bermain untuk VG.

TEAM ELEPHANT

Team Elephant mempunyai roster dota 2 yang cukup banyak melakukan pergantian roster. Hal tersebut karena pastinya banyak perombakan antara satu dengan yang lain. Bisa menjadi komposisi yang baik untuk tournament yang akan diselanggarakan.

China membutuhkan kandidat yang cukup kuat untuk membawa pulang Aegis of Champions setelah gagal selama tiga tahun berturut-turut. Elephant Teams membawa roster dota 2 yang veteran dan cukuo berpengalaman di bawah naungan team elephant itu sendiri. Yakni, Xu “fy” Linsen, Lu “Somnus丶M” Yao, Zhang “Paparazi灬” Chengjun, Zhou “Yang” Haiyang, dan Xie “Super” Junhao.

Mempunyai pemain kelas dunia dengan pelatih legendaris, Bai “rOtK” Fan, dan pastinya mereka akan di atas angin. Faktanya, Elephant memulai sebagai tim yang baik, berhasil mengalahkan lawan dan memecahkan rekor baru dalam statistik game.

Namun, ketika datang ke Dota Pro Circuit 2021 (DPC2021), Elephant Teams gagal memberikan hasil yang terbaik. Mereka melewatkan beberapa pertandingan yang cukup melelahkan akan tetapi masih berhasil mendapatkan tempat di TI10, hanya saja posisis team elephants jatuh di posisi keenam belas. Jika ada satu hal yang dapat diambil setelah Elephant’s bubar adalah bahwa tim fantasi satu orang bukanlah tim pemenang kejuaraan lainnya.

SYED “SUMAIL” HASSAN

Sumail menjadi roster dota 2 yang masih dapat menjadi saingan pro player dota 2 yang lain. Karena pengalaman sumail tidak usah diragukan lagi.

Menampilkan permainan kelas seperti SumaiL, seorang Juara TI, dalam daftar perolehan roster Dota 2 terburuk mungkin terdengar tidak masuk akal. Namun, karir SumaiL tidak sama sejak ia meninggalkan tim Dota 2 pertamanya, Evil Geniuses.

Setelah mengabdi dan mengabadikan EG sebagai Dota 2 Champion selama lima tahun, akhirnya SumaiL memutuskan untuk berpisah. Awalnya, SumaiL bergabung dengan tim saudaranya, Quincy Crew, tetapi tidak butuh tiga minggu sebelum Quincy Crew menyadari bahwa mereka tidak kompatibel dengan SumaiL.

Faktanya, SumaiL tidak kompatibel dengan tim mana pun selain EG. Dia kemudian menjadi free agent beberapa kali, Terkadang mencoba dengan tim baru lainnya.

Sayangnya, dia sering melakukan blunder. SumaiL menjadi free agents dan selalu menarik perhatian bahkan di Cina, di mana Team Cina bahkan mempertimbangkan untuk memasukkannya ke dalam tim meskipun ada kendala bahasa.

Akhirnya, tim OG mengumumkan bahwa mereka siap untuk memiliki SumaiL di daftar, bersama Yeik “MidOne” Nai Zheng dan Martin “Saksa” Sazdov. Namun, bahkan juara dua kali itu tidak bisa beradaptasi dengan gaya bermainnya yang terkadang lucu.


Mau Dapat Informasi Terbaru di Dunia Web-3, Game, dan Teknologi Metaverse?

Yuk isi email kamu di bawah!