Perbedaan DEX dan CEX dalam Dunia Kripto

Whitepaper Crypto - Prediksi BNB

Kali ini kita akan mengulas tentang exchange atau platform pertukaran aset di dalam dunia kripto.

Hal ini tentu akan sangat cocok bagi kamu yang ingin menambah pengetahuan tentang dunia kripto.

Selain itu hal ini juga bagi kamu yang baru saja ingin memulai untuk melaukan investasi kripto.

Indonesia kerap menjadi perhatian banyak pihak dalam hal investasi kripto. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya aset kripto yang listing di berbagai exchange tanah air.

Kita ketahui bersama bahwa dalam dunia kripto terdapat exchange atau platform pertukaran atau perdagangan aset kripto.

Seperti misalnya Indodax dan Tokocrypto untuk di Indonesia.

Nama dari kedua exchange tersebut tentu sudah sangat akrab di telinga investor aset kritpo tanah air.

Dalam perjalanannya, perlu diketahui bersama bahwa terdapat dua jenis exchange.

Masing-masing exchange itu yakni DEX atau Decentralized Exchange dan CEX atau Centralized Exchange.

Saat ini kita akan mencoba untuk mengupas tentang kedua jenis exchange yang dapat diakses oleh publik itu.

Bagi kamu yang ingin menjadi investor aset kripto, tentunya perlu mengetahui tentang hal ini.

Sehingga, bisa mengetahui exchange mana yang akan dipilih ketika hendak berinvestasi aset kripto.

Langsung saja, mari kita ulas tentang perbedaan DEX dan CEX dan penjelasannya agar dapat memahamai kedua hal tersebut.

Baca juga:
$VCG Token Kripto VCGamers Resmi Meluncur, Simak Info Lengkapnya!
Apa Itu Staking? Ini Penjelasan Lengkapnya
VCGamers Lucurkan Platform VCG Bridge untuk Seluruh Holders

Perbedaan DEX dan CEX

Ilustrasi kripto - Freepik Pesan Bappebti - Whitepaper Crypto
Ilustrasi kripto – Freepik

Kita akan mengetahui tentang kedua hal di dalam dunia kripto tersebut.

DEX merupakan akronim dari Decentralized Exchange dan CEX adalah akronim Centralized Exchange.  Mari kita ulas tentang apa itu DEX dan CEX dan perbedaan keduanya.

Apa itu DEX?

DEX atau Decentralized Exchange adalah platform peer to peer (P2P) yang menghubungkan pembeli dan penjual untuk melakukan pertukaran dan perdagangan aset kripto.

DEX menggunakan smart contract dan memanfaatakan teknologi blockhain dengan konsep terdesentralisasi.

Nantinya, setiap transaksi yang ada di DEX akan tercatat di blockchain tanpa adanya otortitas terpusat.

DEX memiliki sifat desentralisasi yang memungkinkan setiap orang melakukan aktivitas jual beli aset kripto dengan menggunakan smart contract.

Contoh DEX:

Apa Itu CEX?

Selanjutnya, CEX atau Centralized Exchange adalah platform untuk perdagangan dan pertukaran aset kripto yang diatur oleh sebuah perusahaan atau lembaga terpusat.

CEX hadir sebagai pihak ketiga yang memfasilitasi pembeli dan penjual aset kripto untuk menyimpan dan melakukan aktivitas jual beli aset kripto.

Di dalam CEX, volume perdagangan aset kripto lebih tinggi jika dibanding DEX.

Terdapat sejumlah CEX di Indonesia yang sangat populer di dunia kripto.

Berikut contoh CEX:

Baca juga:
Laris Manis, Ratusan Lahan RansVerse Habis Terjual dalam 35 Menit
Kolaborasi dengan RansVerse, Mahasiswa SBM ITB Bisa Kuliah di Metaverse Pertama di Indonesia
Wow! Lahan Cluster Virtual di RansVerse Laku Terjual Seharga Rp150 Juta

Perbedaan DEX dan CEX

Apa Itu Staking? - Whitepaper Crypto
Freepik

Perbedaan antara DEX dan CEX secara garis besar terletak pada ada dan tidaknya perusahaan atau lembaga terpusat yang menjadi pihak ketiga untuk menyimpan dan mempertemukan penjual dan pembeli aset kripto.

DEX diketahui tidak melibatkan pihak ketiga untuk menyimpan aset kripto.

Namun, DEX menggunakan smart contract dalam aktivitas penjualan maupun pembelian aset kripto.

Sementara, CEX berada di bawah naungan sebuah perusahaan atau organisasi terpusat yang memiliki peran sebagai pihak ketiga.

Untuk melakukan aktivitas investasi kripto kamu dapat menggunakan CEX maupun DEX.

Tentunya, kamu dapat memilih exchange mana yang akan digunakan untuk berinvestasi setelah mengetahui perbedaan DEX dan CEX.

Sebagai informasi, investasi kripto merupakan hal yang berisiko tinggi.

Sehingga, kita harus memperhatikan sejumlah hal sebelum melakukan aktivitas tersebut.

Seperti, melakukan riset secara menyeluruh tentang proyek kripto yang dipilih untuk berinvestasi.

Kemudian memahami rekam jejak dari aset kripto tersebut serta menggunakan uang dingin untuk melakukan aktivitas tersebut.

Pastikan bahwa keputusan yang diambil untuk berinvestasi merupakan hasil dari riset yang kamu lakukan.

Pahami segala keuntungan dan risiko investasi aset kripto agar kita dapat mengetahuinya.

Baca juga:
Coba Sekarang! Ini Cara Membeli $VCG Token di Pancakeswap
Cara Membeli $VCG Token di Indodax
Yey! VCGamers Terpilih dalam Batch Pertama Tokocrypto Sembrani Blockchain Accelerator (TSBA)

Tentang VCGamers

VCG Swap
VCGamers

VCGamers merupakan pelopor ekosistem web-3 untuk seluruh gamer yang ada di Indonesia.

VCGamers mendapatkan US$2,6 juta atau setara Rp37 miliar dalam pendanaan putaran awal yang dipimpin oleh BEENEXT dan Rans Venture pada pertengahan tahun 2021 lalu.

Didukung oleh teknologi Blockchain, VCGamers meluncurkan mata uang kripto bernama $VCG Token yang dapat digunakan secara keseluruhan demi mendukung ekosistem VCGamers.

$VCG beroperasi pada Binance Smart Chain dan dibangun di atas jaringan perdagangan sosial yang bersifat platform-agnostik dan game-agnostik, staking token dan aset NFT yang akan terintegrasi secara universal melalui infrastruktur dan komunitas yang sudah ada. Sehingga, nantinya dapat memberikan memberi manfaat bagi metaverse manapun yang terhubung dengannya.

Artikel Crypto oleh PINTU


Mau Dapat Informasi Terbaru di Dunia Web-3, Game, dan Teknologi Metaverse?

Yuk isi email kamu di bawah!